Penjelasan Singkat NAS (Network Attached Storage)



Halo sobat om heker kali ini saya akan memberikan Penjelasan Singkat NAS (Network Attached Storage). yuk kita simak penjelasan dibawah ini.

NAS adalah perpanjangan dari Network Attached Storage yaitu sebuah alat piranti penyimpanan data dengan sistem operasi yang diprioritaskan melayani kebutuhan untuk backup dan sharing data. NAS ini bisa di akses langsung melalui jaringan network dengan protokol seperti TCP/IP
NAS baru terasa kalau ada banyak komputer dalam satu jaringan. Kalau cuma punya satu laptop doang dalam satu rumah, rugi. Rugi kalau NAS itu hanya diakses oleh satu perangkat doang sepanjang hidupnya. Mending beli harddisk eksternal yang USB biasa.
Untuk situasi rumahan:
  1. Tempat menaruh file terpusat yang diakses oleh banyak komputer.
    • Misalnya: komputer papa, iPad mama, laptop kakak, smartphone adik, dan handphone pembantu.
    • Apa file yang cocok ditaruh di NAS? Biasanya sih film. Kadang juga musik.
    • Downloadnya cukup sekali—misalnya beli film (legal) di iTunes lalu dihapus DRMnya dengan program Handbrake (masih legal) lalu file .mp4nya ditaruh di NAS.
    • Satu film cukup download 4 GB sekali saja, lalu ditaruh di NAS untuk berbagi sekeluarga.
    • Jauh lebih hemat bandwidth dan hemat ruang penyimpanan, daripada setiap perangkat harus mendownload file .m4v-nya masing-masing. Berapa perangkat kalikan 4 GB itu total downloadnya?
  2. Tempat tujuan backup setiap komputer.
    • Di Windows 10 kan ada fitur File History (backup otomatis 1 jam sekali). Mac juga ada fitur namanya TimeMachine, mirip dengan itu.
    • Backup ke mana? Ke NAS tentu saja.
    • Adalah tindakan bodoh untuk membackup data ke partisi berbeda selama masih di harddisk yang sama. Misal satu harddisk dibagi dua partisi menjadi drive C dan D. Kemudian data di C backupnya malah ke D. Buat apa? Sebab kalau fisik harddisknya itu rusak, baik C maupun D dua-duanya langsung hilang. Makanya data itu harus dibackup ke harddisk berbeda, katakanlah drive E.
    • Tapi apa kamu mau tancapkan harddisk E satu jam sekali? Hiyeeeh repot amat. Makanya backup saja ke NAS karena dia selalu tersedia 24 jam di dalam jaringan yang sama.

Untuk situasi kantor:
  1. Tempat menaruh file terpusat yang dikeroyok rame-rame.
    • Contohnya, perusahaan IT, baik software house atau game studio, yang kerjaannya mengembangkan software-software. Pasti yang namanya perusahaan begituan punya version control.
    • Master-nya taruh di NAS, branch masing-masing biar di komputer masing-masing.
    • Saat satu orang pulang kantor mengakhiri hari, dia biar git push ke branch-nya dia sendiri saja. Tapi untuk merge, hasil kerjaan dia digabung ke master branch yang ada di NAS. Lalu semua karyawan lainnya bisa melihat hasil gabungan itu.
  2. Tempat tujuan backup setiap komputer.
     Mirip-mirip dengan situasi rumahan yang tadi sudah dijelaskan.
  3. Tempat arsip, dengan redundancy yang lebih baik.
    • NAS kelas enterprise umumnya memiliki 2 sampai 8 bay yang bisa diisi harddisk. Karena harddisknya banyak, kita bisa atur untuk RAID 1 atau RAID 5 atau RAID 6 atau RAID 10 atau yang lain.
    • NAS macam begini juga bisa ditambah kapasitasnya di tengah jalan dengan cara menambah harddisk baru ke dalam bay yang kosong.
    • Menggunakan RAID (kecuali RAID 0) akan memberi proteksi tambahan bagi data sensitif atau data berharga yang disimpan di dalam NAS. Seandainya 1 dari 6 harddisk itu rusak, data masih bisa di-rekonstruksi sebagian dari harddisk-harddisk yang lain karena adanya parity.
    • Silakan lihat video kolaborasi Linus Tech Tips dan Smarter Every Day saat Linus Sebastian menjelaskan konsep RAID pada NAS yang dipasang di rumahnya Destin (SmarterEveryDay).
  4. Tempat tujuan rekaman video IP camera.
    • Beberapa NAS bisa diakses dengan FTP, dan IP camera biasanya punya kemampuan menyimpan video rekamannya ke server FTP.
    • Lumayan, seandainya perlu memeriksa rekaman video yang sudah lewat, cukup akses satu tempat terpusat (NAS). Tidak perlu cabut SD card tiap kamera satu demi satu.

Hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan dengan NAS:
  1. Jangan taruh file database di NAS dengan tujuan dikeroyok rame-rame. Ini maksudnya bangsa-bangsa:
    - database Microsoft Access (.accdb),
    - database SQL compact (.sdf), ataupun
    - database SQLite (.db).
    Justru buatlah/belilah satu server dedicated untuk itu, dan gunakan software database server yang proper. Pasti akan lebih baik karena pemrosesan serta concurrency control tetap dipegang satu server terpusat. Contohnya:
    - Microsoft SQL server
    - MySQL
    - Firebird
  2. Jangan jadikan NAS satu-satunya tempat backup. Tidak ada yang namanya "terlalu banyak backup".
    • Terus kalau NASnya rusak, kamu tidak punya backup lagi dong
    • Selain backup ke NAS, sesekali backup juga ke harddisk yang offline (tidak ditancap ke manapun). Atau keseluruhan NAS-nya itu yang sesekali dibackup ke harddisk terpisah.
  3. Jangan biarkan NAS langsung ditancap ke PLN.
    • Please. Belikanlah sebuah UPS.
    • Misal kita lagi memindah sebuah file ke NAS, lalu tiba-tiba byar pet, eaaa file itu corrupt deh.
    • NAS didesain untuk menyala 24 jam. Saat trafik penggunaan sedang sepi/tidak ada, biasanya NAS melakukan maintenance seperti defragmentasi harddisk dan sebagainya. Kalau di tengah jalan mendadak mati listrik, bisa-bisa ada data yang hilang.
    • Beberapa NAS dan UPS bisa saling kompatibel. Contohnya NAS merek Synology dan UPS merek APC seri SmartUPS bisa berkomunikasi via kabel USB dimana UPS melaporkan kapasitas baterai yang tersisa. Begitu baterai UPS tinggal 20%, NAS otomatis shutdown baik-baik sehingga tidak ada data yang hilang.

Related Posts:


0 Response to "Penjelasan Singkat NAS (Network Attached Storage)"

Post a Comment